TRIBUNNEWS.COM, ATHENA - Yunani
sebagai salah satu negara di Eropa terkenal dengan budaya dan
peninggalan sejarah. Mitologi Yunani sebagai salah satu peninggalan
sejarah di negara ini terkenal tidak hanya di benua Eropa, tetapi hampir
di seluruh dunia. Jika berbicara sepakbola, negara ini tidak terlalu
diperhitungkan. Namun pandangan terhadap sepakbola Yunani berubah
seketika saat negara ini merebut juara Piala Eropa 2004.
Di bawah asuhan Otto Rehhagel, Yunani secara mengejutkan
dapat melaju hingga babak final dan akhirnya menjadi juara pada putaran
final Piala Eropa yang dilangsungkan di Portugal. Perjalanan Yunani
ketika itu tidak mudah karena harus melewati Perancis yang menjadi juara
bertahan Piala Eropa 2000 dan Republik Ceko.
Catatan yang menarik dari perjalanan Yunani di Piala
Eropa 2004 adalah saat pertahanan skuad asuhan Otto Rehhagel yang dihuni
duet Traianos Dellas dan Giourkas Seitaridis hanya kemasukan 4 gol dari
6 partai yang dilaluinya.
Piala Eropa 2004 memang sudah berlalu, namun kenangan
akan kisah dramatis di Portugal tetap akan dikenang. Itulah yang menjadi
modal skuad Yunani menatap putaran final Piala Eropa 2012.
Sebelum melaju hingga putaran final Piala Eropa 2012,
Yunani terlebih dahulu berlaga di babak kualifikasi. Di babak
kualifikasi ini Yunani berhasil menjadi juara Grup F meraih 7 kali
kemenangan dan 3 kali seri dari 10 kali bertanding, berhasil membuat 14
gol dan hanya kebobolan 5 kali. Di Grup ini Yunani mengumpulkan 24 poin
dan unggul dua poin dari Kroasia yang berada di peringkat ke dua.
Pertahanan Yunani menjadi salah satu yang terbaik di
babak kualifikasi Piala Eropa 2012, selain Russia (4 kali kebobolan),
Italia (2 kali kebobolan), dan Perancis (4 kali kebobolan).
Keberhasilan Yunani yang hanya kebobolan 5 kali dari 10
kali bertanding di babak kualifikasi Piala Eropa adalah karena
ketangguhan lini belakang. Salah satu faktor penentu keberhasilan di
lini belakang adalah Sokratis Papastathopoulus. Pemain berusia 23 tahun
ini menjadi tembok kokoh lini belakang Yunani.
Pemain yang bermain di 8 pertandingan babak kualifikasi
Piala Eropa 2012 bersama Yunani ini merupakan kunci pertahanan Yunani
saat mampu menahan seri 0-0 Kroasia di Stadion Maksimir Zagreb, Kroasia
(8/9/2010) dan mengalahkan Kroasia 2-0 di Stadio Georgios Karaiskaki,
Yunani (8/10/2011).
Sebagai pemain belakang sosok Sokratis Papastathopoulos
sangat mumpuni untuk menjaga gawang Yunani dari kebobolan. Sokratis
memiliki postur yang cukup untuk dapat berduel dengan penyerang lawan.
Pemain yang merumput di klub Werder Bremen di musim ini bermain 30 kali.
Werder Bremen dibawanya berada di peringkat 9 Liga Jerman dan
mencatatkan 58 kali kebobolan dari 34 kali pertandingan.
Usia muda tidak menjadi halangan bagi Sokratis untuk
dapat bersinar di Piala Eropa 2012. Pelatih Fernando Santos tentunya
akan kembali menempatkan dirinya pada posisi bek tengah. Harapan Yunani
menjadi tim yang lebih diperhitungkan di Piala Eropa ada di pundak
pemain ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar