Surabaya masih menjadi kota yang menggiurkan untuk bisnis esek-esek.
Buktinya, meski banyak yang tertangkap polisi, praktik penjualan manusia
(trafficking) untuk dijadikan wanita panggilan (call girl) atau pekerja
seks komersial masih marak.
Seperti dilakukan Agnes,23, SPG (Sales Promotion Girl) yang tinggal di
kawasan Perak Barat, Surabaya. Mami muda ini bersama pacarnya,
Rinto,jadi pemasok perempuan-perempuan cantik di tempat dugem Surabaya.
Tarifnya Rp 800 ribu-Rp 1 juta sekali kencan.
Namun sial, Agnes ditangkap anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak saat
mengantarkan dua anak buahnya, sebut saja Indah,23 dan Ayu,25, yang
dipesan om-om di hotel kawasan Jl Perak Timur. Sayangnya, Rinto lolos
dari sergapan polisi. Begitu juga pria yang mem-booking dua cewek
tersebut.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti satu unit motor
Yamaha Mio, STNK asli, handphone (HP) Nokia tipe 7100 dan bill hotel.
“Begitu ada informasi transaksi perdagangan orang di hotel sana, petugas
langsung meluncur ke lokasi dan mengamankan pelaku berikut barang
bukti,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Yuda Gustawan
didampingi Kasubag Humas AKP Lily Djafar di Mapolres,Jumat(18/3)
Mengapa Agnes nekat menekuni bisnis pernuh risiko ini? Ternyata, gadis
asal Kediri, ini korban broken home orang tuanya. Sejak pisah dengan
orangtuanya di Kediri, pelaku mengadu nasibnya di Surabaya. Dengan modal
kecantikan dan tubuhnya yang seksi, Agnes bekerja sebagai SPG bir di
kawasan Jl. Margomulyo.
Selama malang melintang di SPG itu, dia mempunyai kenalan banyak orang,
mulai dari orang biasa hingga kalangan kelas tinggi yang kebetulan hobi
dugem.
Seperti biasa. Penajahat tidak selalu langsung mengaku. Di hadapan
penyidik, pelaku mengaku ia tidak tahu apa-apa dan hanya dimintai tolong
oleh temannya Doyok. Sementara yang bertugas mencari ‘mangsa’ adalah
Rinto, yang tak lain kekasihnya sendiri.
“Saya minta Rinto mencarikan cewek begitu Doyok memesan cewek,” aku dia.
Makanya, setelah didapatkan cewek, langsung dibawa ke hotel. “Namun di
hotel kita digrebek,”katanya. [poskota.co.id]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar