Selasa, 05 Juni 2012

Chandra Wijaya: Jangan Saling Menyalahkan

JAKARTA, suaramerdeka.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia tersingkir di perempatfinal Piala Thomas di Wuhan, China Rabu lalu (23/5). Tim Indonesia gagal mengalahkan tim Jepang dengan skor 2-3. Dalam sejarah Piala Thomas yang dimulai tahun 1949, Indonesia memegang rekor juara sebanyak 13 kali.
Candra Wijaya, mantan atlet bulu tangkis Indonesia, menyatakan dirinya ikut prihatin dengan kekalahan tim Indonesia di perempatfinal Piala Thomas. "Saya merasakan yang mereka rasakan. Rasanya harga diri pun ikut terinjak," kata Candra, Kamis.
Lelaki yang tumbuh di keluarga pemain bulu tangkis ini tak pernah mengira Indonesia akan dikalahkan Jepang. Sebelumnya, ia memprediksi Indonesia pasti menang melawan Jepang dengan skor 4-1 atau 3-2.
Walaupun perkiraannya meleset, Candra menyatakan bahwa Indonesia harus arif menyikapi kegagalan tim yang berlaga di Piala Thomas.
"Harus ditelaah, dievaluasi, dan secara konkret harus berani berbenah di semua kekurangan," jelasnya.
Bagi dia, banyak sektor yang harus dievaluasi dan dibenahi. Baik itu dari sisi pengurus, pelatih, dan atlet. Regenerasi yang terhambat dan kurang dukungan adalah beberapa faktor yang harus diperbaiki. Namun ia menegaskan kekalahan ini tak boleh jadi ajang saling menyalahkan.
"Jangan sampai jadi mengkambinghitamkan seseorang," kata pemilik Candra Wijaya International Badminton Centre.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar