MALANG - Arema Indonesia merasa sangat kecewa dengan keputusan PT LPIS
dan Komdis PSSI terkait sanksi dan denda Rp 100 juta kepada dua
pemainnya. Kekecewaan dan penolakan membawar denda sebesar itu
diungkapkan Direktur Utama PT Arema Indonesia, Fandayani Soesilo.
”Kita
sangat kecewa dengan keputusan itu. Kita pasti menolak, apalagi disuruh
membayar denda 100 juta. Kita akan bersikap. Jangan karena Arema adalah
tim di luar konsorsium, lantas dikerjain seperti ini,” tandas Fanda
kepada GOAL.com Indonesia dengan nada kesal, Senin (4/6).
Fanda
merasa kesal, karena surat permohonan banding yang diajukan Arema
Indonesia kepada Komdis dan LPIS terkait hukuman yang dijatuhkan pada
dua pemainnya, yaitu Hermawan dan Eka Hera diabaikan. Sebab, mereka
tetap dijatuhi hukuman berat.
Kedua pemain itu dilarang bermain 3
kali pertandingan yang dijalani Arema Indonesia ke depan. Masing-masing
saat melawan Persibo Bojonegoro di ajang kompetisi IPL dan Piala
Indonesia serta menghadapi Semen Padang di arema IPL 2011/12.
Selain
itu, kedua pemain yang dituding menyerang wasit Sulistyoko saat Arema
melawan PSM Makasar di ajang IPL tersebut juga dikenai denda. Tiap
pemain didenda Rp 50 juta. Sehingga, total yang harus dibayar pada PT
LPIS sebesar Rp 100 juta.
Menurut Fanda, PT LPIS mengirim Nota
Larangan Bertanding (NLB) dan sanksi denda itu tanpa menghiraukan surat
permohonan banding yang diajukan Manajemen Arema. Makanya, Manajemen
Arema Indonesia melalui Fandayani Soesilo mengaku sangat kecewa dengan
tidak adanya koreksi banding dan prosedur administrasi yang baik dari
Komdis dan PT LPIS.
“Karena itu, kita sangat kecewa dengan PSSI
dan PT LPIS.Seberapa berat kesalahan yang dilakukan dua pemain kami,
sampai-sampai harus menghukum pemain kami dengan mengabaikan banding.
Pasal penganiayaan yang ditetapkan Komdis PSSI itu sengaja didramatisir,
seolah-olah pemain kami melakukan pelanggaran berat. Padahal, faktanya
tidak seperti itu. Kami sangat kecewa, terlebih dipaksa membayar denda
100 juta. Apa-apaan ini?,” ujar Fanda Soesilo. gic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar