: Dirumuskannya Pancasila 1 Juni 1945 menjadi tonggak
sejarah kedua berdirinya negara Republik Indonesia. Di mana sebelumnya
tonggak sejarah pertama ditandai dengan Sumpah Pemuda 1928.
Karena itu, menurut Ketua Umum PBNU Said Agil Siroj, Pancasila merupakan
penemuan paling penting dan mendasar bagi bangsa Indonesia. Terlebih,
dasar negara itu menjadi landasan bagi hidup bermasyarakat dan
bernegara.
"Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi lebih dari itu. Pancasila
merupakan falsafah hidup bagi seluruh bangsa Indonesia," kata Said Agil
dalam pidato kebangsaan di MPR, Jakarta, Jumat (1/6).
Said Agil mengingatkan, peringatan lahir Pancasila ini merupakan
momentum penting untuk penegasan kembali komitmen masyarakat kepada
Pancasila. Karena, menurutnya, peringatamn ini juga sebagai wujud
komitmen menjaga keutuhan negara Indonesia.
"Pancasila jangan dipahami sebaga alat pemersatu belaka. Tetapi, lebih
dari itu. Dipahami secara substansi sebagai sumber tata nilai, sehingga
jadi rujukan menata kehidupan," kata Said Agil.
Lebih jauh, Said juga mengingatkan polemik mengenai lahirnya Pancasila
adalah pengaburan nilai dan ideologi Pancasila. Karena itu, menurutnya,
pemerintah harus secara tegas berketetapan Pancasila lahir pada 1 Juni
1945. Sebagaiman dinyatakan oleh penggagasnya, Bung Karno serta didukung
ulama pada masa itu seperti KH Wahab Hasbullah dan KH Saifuddin
Zuhri.(ADI/MEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar